Suatu hari saya sedang berada di beranda rumah nasabah yang kebetulan juga salah seorang teman baik. Ketika sedang ngobrol-ngobrol tentang asuransi seorang tetangganya yang sedang lewat sempat mendengar sekilas dan akhirnya mampir.
“Maaf, saya kebetulan lewat dan sedang dengar ibu ngobrol tentang asuransi. Saya mau curhat!”
Ibu itu cerita, suaminya membeli asuransi tiga tahun lalu di sebuah bank dengan premi bulanan Rp. 500.000,-. Minggu lalu mereka hendak menutup asuransi tersebut karena sedang perlu uang dalam jumlah besar. Tapi alangkah terkejutnya ketika ternyata uang yang kembali tidak sampai Rp. 1.000.000,- (saya lupa tepatnya berapa ia sebut).
“Masak setelah tiga tahun uang saya malah gak ada bu?!” katanya dengan nada tinggi, “padahal kalau saya hitung coba 500 ribu dikali 12 dikali 3 tahun saya harusnya sudah punya dong sekitar 18 jutaan!”.
Hmm…kalau hitung-hitungan kasat mata perkataan si ibu masuk akal ya?
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwa banyak orang masih mengira asuransi sama dengan investasi. Padahal asuransi adalah proteksi. Ketika kita membeli asuransi maka yang kita beli adalah proteksi. Konsepnya, sama seperti kita beli tas. Tas kita dapat, uang ‘hilang’ alias berpindah tangan ke toko, setuju ya?
Nah kalau kita beli asuransi kita dapat proteksi di mana ketika sewaktu-waktu resiko itu datang dan menagihkan sejumlah uang yang sangat besar pada kita, maka asuransi lah yang turun untuk menanggulanginya.
Untuk lebih jelas melihat perjalanan premi yang kita bayarkan, yuk kenalan dengan kantong-kantong pada produk asuransi unitlink:
Kantong Asuransi
Premi yang kita bayarkan dikelola oleh perusahaan asuransi ke dalam alat-alat investasi seperti obligasi, saham, pasar uang, dll. Investasi ini kemudian dikumpulkan menjadi nilai polis yang juga digunakan untuk membayar biaya-biaya yang diperlukan.
Analogi biaya asuransi adalah seperti ketika kita membayar iuran bulanan di komplek, mesjid atau lingkaran sosial kita. Iuran tersebut dikumpulkan untuk diberikan pada anggota yang sakit atau kedukaan. Di akhir tahun apakah ada sisa iuran dikembalikan? Tidak ada ya? Begitulah konsep asuransi, yaitu tolong menolong untuk menanggulangi atau setidaknya mengurangi kerugian ekonomi yang terjadi akibat resiko hidup.
Karena sakit itu perlu biaya, meninggal pun perlu biaya. Apalagi kalau sudah sakit kemudian panjang umur, tentu biayanya lebih berlipat-lipat lagi. Dengan asuransi kita tidak perlu menggunakan uang dan aset yang dikumpulkan dengan kerja keras kita selama ini. Kalaupun tetap menggunakan uang sendiri setidaknya tidak sampai habis-habisan.
Lalu bagaimana kalau sampai akhir masa proteksi tidak terjadi resiko hidup? Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengucap syukur sebab itu berarti kita terhindar dari yang namanya sakit, kecelakaan, cacat dan panjang umur sampai berusia 100 tahun (seperti masa proteksi jiwa di Allianz Life Indonesia). Itu artinya masa proteksi telah selesai dan tidak ada pengembalian berbentuk uang dari kantong asuransi ini.
Ibaratnya anda menyewa rumah untuk berlindung dari panas dan hujan, ketika masa sewa selesai rumahnya tidak jadi milik anda.
Kantong investasi/unitlink
Dari pengelolaan premi kita selain dipakai untuk membayar biaya asuransi juga ada yang diinvestasikan. Investasi ini merupakan komitmen jangka panjang yang berguna untuk cadangan dana pembayaran premi jika sewaktu-waktu kita tidak dapat membayar premi reguler (cuti premi) atau bisa digunakan untuk tabungan di hari tua.
Karena perkembangannya mengikuti kinerja pasar, maka tidak ada jaminan jumlahnya akan sama persis seperti pada ilustrasi. Jumlahnya bisa kurang atau bisa lebih. Ada pula kemungkinannya kita harus top up jika kinerja pasar kurang bagus. Seorang agen asuransi akan benar-benar melakukan perhitungan yang seimbang untuk memperkecil kemungkinan ini.
Hal yang perlu digaris bawahi di sini adalah pada produk unitlink terdapat biaya akuisi yang diambil selama 5 tahun pertama. Besaran persentasenya berbeda-beda pada tiap perusahaan. Artinya selama 5 tahun pertama premi anda tidak 100% masuk untuk dikelola melainkan dipotong untuk membayar biaya operasional, biaya investasi, biaya admin dan komisi agen.
Keunggulan Produk Asuransi Jiwa Unitlink
- Merupakan asuransi seumur hidup dengan fasilitas cuti premi.
- Pembayaran premi dapat dipilih yaitu bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, tahunan.
- Manfaat tambahan pertanggungan lebih lengkap seperti pertanggungan tunai sakit kritis, kecelakaan dan cacat tetap total.
- Besar premi flat selama masa asuransi.
- Jika terjadi resiko hidup seperti sakit, cacat, kematian, maka ada uang pertanggungan yang turun sesuai akad perjanjian dalam polis, jika sehat selalu selama masa asuransi ada dana/saldo investasi yang dapat diambil.
- Fitur-fitur dalam asuransi fleksibel dan dapat disesuaikan dengan keinginan nasabah.
- Dalam jangka panjang premi lebih murah dari asuransi jiwa murni Term Life karena pada Term Life terjadi kenaikan premi saat diperpanjang sedangkan pada unitlink premi flat dan otomatis perpanjang.
Semoga penjelasan di atas dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran mengenai produk unitlink yaa. Saran saya sekali lagi, teliti sebelum membeli. Gali informasi sebanyak-banyaknya dan yang paling penting harus diingat bahwa ini adalah untuk masa depan anda dan keluarga.