Ketika kerja kantoran bukan pilihan. Dalam hidup ini ada tiga jenis ibu: ibu bekerja, ibu tidak bekerja (ibu rumah tangga), ibu yang harus bekerja tapi tidak bisa. Saya jenis yang ketiga, dan teman saya banyak juga yang masuk di kategori ini.
Apa maksudnya harus bekerja tapi tidak bisa?
Well, tidak semua keadaan keuangan setiap keluarga sempurna. Suami saya punya penghasilan yang cukup untuk menghidupi kami sekeluarga. Tetapi ada mimpi yang ingin dicapai, yang dalam prosesnya kami berpacu dengan waktu, misalnya keinginan untuk pensiun muda. Selain itu saya juga ingin membangun jaring pengaman. Mengingat resiko hidup yang mengintai, kami tidak tahu siapa yang duluan pergi. Maka selain memiliki asuransi jiwa yang lengkap dan cukup, saya ingin tetap memiliki sumber penghasilan sendiri.
Tapi, bekerja kantoran bukan lagi menjadi pilihan. Tidak bagi saya, dan bagi beberapa teman lainnya. Dengan semakin besarnya anak-anak kami, sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengantar-jemput mereka baik ke sekolah atau ke tempat les, sampai kembali ke rumah.
Beberapa ibu kurang beruntung tidak memiliki sistem dukungan yang cukup sehingga setelah anak pulang sekolah tidak bisa kemana-mana lagi karena tidak ada yang menjaga mereka.
Maka bekerja kantoran bukan menjadi pilihan.
Keadaan inilah yang membuat banyak ibu memilih untuk bekerja dari rumah atau berbisnis dengan memanfaatkan waktu luang yang ada. Di luaran sana ada banyak cara mendapatkan penghasilan walau tanpa bekerja kantoran. 10 pilihan peluang penghasilan yang paling banyak diminati secara umum adalah:
- Bisnis asuransi
- Multilevel Marketing
- Membuka toko online
- Menjual handmade crafts
- Jasa web design
- Virtual assistant
- Penerjemah
- Penulis buku
- Jasa konsultansi
- Penyelenggara acara (party planner)
Apakah anda seorang ibu yang bekerja dari rumah? Bisnis/pekerjaan apa yang anda jalankan dan bagaimana anda mengatur waktu?
apakah ada pilihan lainnya?
ada dong..bisa jadi freelancer atau buka usaha 🙂